Targetkan 20 Juta Wisatawan, Jepang Berbenah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota Tokyo, Jepang, menargetkan untuk mendapatkan 20 juta pengunjung dalam setahun. Untuk memenuhi target ini, mereka telah melakukan berbagai perbaikan untuk kenyaman wisatawan.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Tokyo adalah menyediakan fasilitas Free WiFi bagi para wisatawan. Selain itu, Director General Bureau of Industrial and Labor Affairs Tokyo Metropolitan Government Takashi Yamamoto mengatakan pemerintah Jepang juga memperluas lingkup bebas bea pada bulan Oktober tahun lalu.
"Pemerintah Jepang memperluas lingkup bebas bea pada bulan Oktober tahun lalu, dan oleh karena itu jumlah toko yang memberlakukan bebas bea juga meningkat dengan pesat," ujar Takashi saat Seminar Tokyo City Tourism 2015 di Hotel Shangri- La, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Lebih lanjut, Jepang juga telah mendaftarakan Gunung Fuji dan Washoku (makanan Jepang) sebagai salah satu warisan dunia. Hal itu dilakukan pemerintah Jepang sebagai bentuk kepedulian dengan warisan budaya.
Untuk berkunjung ke Jepang pun kini lebih mudah. Visa yang dulu dipandang sebagai hambatan besar untuk mengunjungi Negeri Matahari terbit ini kini lebih mudah didapat. Dengan adanya Relaxation For Multiple Visa, Simplication Of Visa Procedure for Specific Travel Agent dan The Exemption Of Visa by Registering IC Passport to Japanese Embassy/Consulate, wisawatan lebih gampang mendapatkan visa. Apalagi, Jepang juga telah membebaskan visa bagi sejumlah negara.
Sementara, Pemerintah Kota Tokyo juga bakal menggelar berbagai acara untuk mempromosikan pesona kota itu ke berbagai negara. "Saat ini daya tarik Tokyo semakin luas. Saya berharap Tokyo dimasukkan ke daftar destinasi wisata selanjutnya, bahkan Indonesia termasuk target kita,” ujar Yamamoto.
Pada 2014, kunjungan wisawatan Indonesia ke Tokyo mencapai 158.000. Melalui berbagai macam promosi dan perkembangan yang dilakukan di kota itu, Yamamoto berharap angka itu bisa naik.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Tokyo adalah menyediakan fasilitas Free WiFi bagi para wisatawan. Selain itu, Director General Bureau of Industrial and Labor Affairs Tokyo Metropolitan Government Takashi Yamamoto mengatakan pemerintah Jepang juga memperluas lingkup bebas bea pada bulan Oktober tahun lalu.
"Pemerintah Jepang memperluas lingkup bebas bea pada bulan Oktober tahun lalu, dan oleh karena itu jumlah toko yang memberlakukan bebas bea juga meningkat dengan pesat," ujar Takashi saat Seminar Tokyo City Tourism 2015 di Hotel Shangri- La, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Lebih lanjut, Jepang juga telah mendaftarakan Gunung Fuji dan Washoku (makanan Jepang) sebagai salah satu warisan dunia. Hal itu dilakukan pemerintah Jepang sebagai bentuk kepedulian dengan warisan budaya.
Untuk berkunjung ke Jepang pun kini lebih mudah. Visa yang dulu dipandang sebagai hambatan besar untuk mengunjungi Negeri Matahari terbit ini kini lebih mudah didapat. Dengan adanya Relaxation For Multiple Visa, Simplication Of Visa Procedure for Specific Travel Agent dan The Exemption Of Visa by Registering IC Passport to Japanese Embassy/Consulate, wisawatan lebih gampang mendapatkan visa. Apalagi, Jepang juga telah membebaskan visa bagi sejumlah negara.
Sementara, Pemerintah Kota Tokyo juga bakal menggelar berbagai acara untuk mempromosikan pesona kota itu ke berbagai negara. "Saat ini daya tarik Tokyo semakin luas. Saya berharap Tokyo dimasukkan ke daftar destinasi wisata selanjutnya, bahkan Indonesia termasuk target kita,” ujar Yamamoto.
Pada 2014, kunjungan wisawatan Indonesia ke Tokyo mencapai 158.000. Melalui berbagai macam promosi dan perkembangan yang dilakukan di kota itu, Yamamoto berharap angka itu bisa naik.
(alv)